Senin, 01 Februari 2010

Review Bali Tour

GWK
kependekan Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu tempat rekreasi di Bali, tempat ini sering di bahas oleh gaet (pemandu wisata) karena mitos yang terkandung didalamnya, mitos yang umum itu diantaranya, jika kita bisa melihat patung dewa Wisnu dari kendaraan dan kejauhan tertentu maka kita bisa mendapatkan umur yang panjang, dan satu lagi yaitu jika kita bisa mencium lapisan emas dari patung dewa itu maka kaum wanita bisa menjadi lebih cantik, mungkin masih banyak lagi mitos yang lain dibalik proyek yang targetnya selesai tahun 2005 silam dan tinggi 150 meter itu , tapi yang sering dibahas hanya dua hal tadi, patung ini dahulunya adalah sebuah proyek berkategori besar, biaya yang sudah disediakan yaitu sebesar 400 miliar rupiah, buakn main. tapi sayangnya proyek ini tadak berjalan atau mati total, perlahan tempat itu ramai oleh wisatawan.

DPR Bali (lama)
dahulu saat kepemimpinan Megawati wilayah Bali yang terkenal sopan dan damai itu kisruh karena krisis politik, DPR yang berdekatan dengan opera(tempat pertunjukan seni dan sangat dihormati) dihancurkan oleh aktivis-aktivis arogan nan anarki, sangat disayangkan memang, tempat ini sebagian besar dibuat dengan tekstur bata seperti kebanyakan candi, DPR ini runtuh pada tahun 1989 kini rata dengan tanah

Pasar Sukawati
SUkawati adalah nama salah satu pasar di Bali, didalamnya memang seperti pasar-pasar pada umumnya, tetapi ada tempat yang memang didirikan khusus dan memiliki sekat, ada dua pintu yang membuka sekat itu, dibagian depan berdiri sebuah candi bentar (seperti gapura) yang bertuliskan Pasar Seni Guwang Sukawati. didalam sekat tadi terdapat barisan toko yang menjual berbagai kesenia yang berasal dari bali, ada baju, celana pendek, dan lain-lain. namun, ada juga yang berjualan pedang, disini saya heran, "kok ada pedang disini?" kenapa mereka tidak menjual keris saja? tapi keris mungkin memiliki tempat sendiri dan harus dihormati oleh mereka. diluar itu semua, ada batu keramik yang dibelakangnya tumbuh pohon yang sangat besar, di bagian batang pohon itu di selimuti oleh kemben (seperti sarung) dan banyak sekali sesaji yang diberikan untuk pohon itu, denger-denger sih memang masyarakat bali percaya kalau disetiap pohon ada dewa yang menjaga dan memberikan berkah pada siapa saja yang menghormatinya.